12
9.
1636-1645 Antonio van Diemen10.
1645-1650 Cornelis van der Lijn11.
1650-1653 Carel Reyniersz12.
1653-1678 Joan Maetsuycker13.
1678-1681 Rijcklof van Goens14.
1681-1684 Cornelis Speelman15.
1684-1691 Johannes Camphuys16.
1691-1704 Willem van Outhoorn17.
1704-1709 Joan van Hoorn18.
1709-1713 Abraham van Riebeeck19.
1713-1718 Christoffel van Swoll20.
1718-1725 Hendrick Zwaardecroon21.
1725-1729 Mattheus de Haan22.
1729-1731 Diederik Durven23.
1732-1735 Dirk van Cloon24.
1735-1737 Abraham Patras25.
1737-1741 Adriaan Valckenier26.
1741-1743 Johannes Thedens (waarnemend)27.
1743-1750 Gustaaf Willem Baron van Imhoff28.
1750-1761 Jacob Mossel29.
1761-1775 Petrus Albertus van der Parra30.
1775-1777 Jeremias van Riemsdijk31.
1777-1780 Reinier de Klerk32.
1780-1796 Willem Arnold Alting
VIII.
Masa berakhirnya VOCPara ahli sejarah masih memperdebatkan apakah VOC benar-benar runtuh karenadisebabkan korupsi. Tokoh-tokoh berwibawa seperti J. C. van Leur dan W. Coolhasmengemukakan bahwa korupsi bukanlah faktor utama dalam kemunduran dan jatuhnya VOC, mereka ingin menekankan bahwa EIC, yang didalamnya juga memiliki masalahyang sama yaitu korupsi, memiliki masalah lain seperti penyelewengan, patronase danmain pengaruh, dianggap sebagai kenyataan hidup dalam rezim lama dan tidak punahsampai saat ini. Sikap badan-badan pengurus kedua maskapai dagang tersebut (EIC dan VOC), sejak semula ditandai oleh kecurigaan terus-menerus terhadap ketidakjujuran para

13
abdi mereka. Para pemilik kuasa menyadari bahwa korupsi tidak dapat dihindarkan jikadilihat dari rendahnya upah dari sebagian besar para pegawainya.Pietter Van Dam, yang sudah hampir lima puluh tahun berpengalaman dalambidang keuangan dan administrasi kompeni, mengakui dalam Beschriving (penjelasan)
rahasianya yang disusun untuk ditujukan hanya kepada Heren XVII : ”bahwa para abdi
kompeni harus berusaha hidup dalam batas gaji mereka, adalah hal yang sejak semuladiakui tidak dapat dilakukan; dan karena itu adakalanya orang harus menutup mata dan
berpaling kearah lain”.
Akan tetapi lain halnya dengan memaafkan instansi bawahanmelakukan penyogokan dan pemerasan, dengan membiarkan korupsi kasar dan jauh jangkaua
nnya seperti yang dilakukan oleh ”kompeni
-
kompeni kecil”. Kompeni
-kompenikecil ini adalah kelompok-kelompok atau gabungan-gabungan dari orang-orang bawahan VOC, terutama di Bengala dan Jepang, yang melakukan kecurangan penipu para pegawai VOC dengan cara memuat banyak barang-barang selundupan daripada muatan-muatankompeni sendiri.Pada tahun 1732 Heren XVII secara tiba-tiba membebastugaskan sang GubernurJendral, Direktur Jendral, dan dua orang anggota dewan senior karena korupsi. Inimenimbulkan sensasi yang hebat, paling tidak untuk sementara. Dan pada pertengahanabad ke 18, VOC mengalami kemunduran karena beberapa sebab sehingga dibubarkan.Sebab-sebabnya ialah sebagai berikut:1.
Ketidakjujuran para abdi VOC, karena kesejahteraan abdi VOC tidak setaradengan gaji yang mereka terima.2.
Kemunduran dinas militer VOC karena mutu korps perwiranya.3.
Perang untuk menaklukkan daerah-daerah yang melakukan perlawanan yangdipimpin oleh pimpinan local setempat maupun ulama.4.
Konfrontasi dengan Prancis di Eropa mempengaruhi runtuhnya VOC.IX.
Hasil VOC untuk kerajaan BelandaBeberapa tahun berada di Indonesia menjajah dan mengambil kekayaan alamyang dimiliki oleh Indonesia (Rempah-rempah) yang akan dijual oleh pedagang belandake Eropa membuat kekayaan tersendiri bagi bangsa Belanda yang menaungi VOC itusendiri. Keuntungan yang didapat oleh VOC secara tidak langsung membuat negaraBelanda mendapatkan pemasukan dari pajak yang dikenakan kepada pedangang maupun VOC itu sendiri. Dimana pajak tersebut digunakan untuk keperluan pembangunan dan juga memperkuat ekonomi di bangsa Belanda.

14
BAB IIIPENUTUP
Kesimpulanpada tahun 1497 Vasco da Gama berhasil mencapai Kalkuta di pantai barat India.Kalkuta saat itu menjadi bandar utama sutera, kayu manis, porselen, cengkeh, pala, lada,kemenyan, dan barang dagangan lainnya. Jejak keberhasilan portugis ini terdengar kebeberapa negara Eropa salah satunya ialah negara Spanyol. Hingga ekspedisi bangsaSpanyol di bawah pimpinan Magelhaen, pada tanggal 7 April 1521 telah sampai di PulauCebu.Bukan hanya Spanyol yang tertarik dengan kabar berita yang menyebutkankeberhasilan portugis dalam mendapatkan rempah-rempah yang melimpah, akan tetapiberita ini juga menarikperhatian dari negara Belanda. Hingga Cornelis de Houtman padatahun 1596, menemukan jalur yang dipakai oelh portugis untuk pergi menuju keIndonesia. Hingga ia mendarat di Indonesia tepatnya ke daerah Banten. Dari Banten,Cornelis melanjutkan perjalanannnya ke tiap pusat rempah-rempah di Maluku. Ia kembalike negerinya membawa banyak rempah-rempah. Sejak saat itu para bangsawan Belandabanyak berdatangan ke Indonesia. Agar tidak terjadi persaingan antar sesama pedagangBelanda, maka pada tahun 1602 didirikan perserikatan perusahaan Hindia Timur atau Vereenigde Ooost-Indische Compagnie (VOC) yang dipimpin seorang Gubernur Jendral,Pieter Both.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar